Minggu, 29 September 2013

WILLEM BRANDT - Kamp Jepang






KAMP JEPANG

Di tepi, belokan sungai ini
yang mengalir coklat kekuningan menembus uapan hutan,
dahulu mesti harus terjadi: di rawa rawa kamp,
bau busuk, disentri dan kematian.

Di dalam tanah yang berlumpur dan busuk ini
ketika kita mengubur orang yang telah mati,
mereka kurus kering. Kerja wajib kita yang tidak berat
tetapi setiap pagi datang lebih banyak kematian.

Tidak ada lagi yang bisa ditemukan; tikus, matahari,
kelembaban, burung nasar dan aktifnya semut putih
di sini semua sudah di prosesnya dengan sempurna.
Tatkala itu tak sebatang kayupun untuk membuat salib.

Mendengarkah aku suara mereka di atas permukaan tanah?
Tidak. Aku sekarang hanya mendengar suara petani
yang membungkuk untuk panen. Padi matang di atas kamp
goyangan batang jerami kulihat tangan tangan dihibur.



Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
29-09-2013








JAPANS KAMP

Aan deze oever, bocht van de rivier
die zich geelbruin door dampig oerwoud sleept,
moet het geweest zijn: het moerassig kamp,
stank van ontbinding, dysenterie en dood.

In deze slechte modderige grond
hebben wij onze doden neergelegd,
vel over been, het was een licht corvee
maar iedere morgen werden het er meer.

Niets meer te vinden, ratten, zon en vocht,
aasgieren en de nijvere witte mieren
hebben ook hier hun werk grondig verricht.
Voor kruisen was er trouwens toen geen hout.

Hoor ik hun stemmen nog, laag over ’t land?
Maar het zijn boeren, bukkend tot de oogst.
De padi rijpt over het dodenkamp
En in de halmen wuift getroost hun hand.



Het land van Terugkomst – Een Indonesisch reisjournaal in poëzie
Penerbit Hollandia BV, kota Baarn, 1976
Photo penyair: © ?
Gambaran: H.P.J. Baronesse van Till-Tutein Nolthenius




www.alberthagenaars.nl

Minggu, 22 September 2013

MAURICE GILLIAMS - Mimpi fuga





MIMPI FUGA

Pekarangan dalam dengan rumput.
Pernah saya di sana berdiri membaca dalam kedinginan,
Bertahun-tahun sampai buku saya selesai terbaca.

Saya banyak berdiam diri.
Saya tetap seorang anak,
bercermin dalam gelas air.

(Rumah sakit Stuyvenberg, 1939).



Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
13-09-2013







DROOMFUGA

Het is een binnenplaats met gras.
Daar heb ik in de kou staan lezen,
Jaren dat mijn boek niet uitgelezen was.

Ik heb zoveel gezwegen.
Ik ben een kind gebleven,
Weerspiegeld in een waterglas.

(Stuyvenberggasthuis, 1939).



Gedichten 1919 - 1958
Penerbit Colibrant, 1965
Photo penyair: © ?



www.alberthagenaars.nl

Sabtu, 14 September 2013

IDA GERHARDT - Kalimat di pelampung sungai





KALIMAT DI PELAMPUNG SUNGAI

Tuhan tahu: aku mempunyai sajak yang tercurah untuk siapa
yang tak pernah ku lihat dan juga tak akan pernah ku kenal.
Perintah yang penuh rahasia. Waktu singkat.

Mungkin adalah sang pewaris: yang kemudian,
kapan jasad saya perlahan melayu sampai menjadi debu.
Seorang anak yang terlahir di tanah air ini.



Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
13-09-2013







TEKST OP EEN RIVIERBAKEN

God weet: ik heb mijn verzen uitgestort
voor wie ik nimmer zag noch ooit zal zien.
Opdracht vol raadselen. Het uur is kort.

Misschien is het een erfgenaam: nadien,
wanneer ik zelf tot stof zal zijn verdord.
Een kind dat in dit land geboren wordt.



Verzamelde Gedichten
Penerbit Athenaeum-Polak & Van Gennep, Amsterdam, 1997
Photo penyair: © ?



www.alberthagenaars.nl

Minggu, 08 September 2013

FRANS AUGUSTUS BROCATUS - Berburu





BERBURU

dibawah kekuatan awan,
antara bayangan pohon gandarusa

berdiri dia seperti laki laki
di genangan air:

tertutup di bawah tulang selangka,
pemburu dengan anjing terhenti,

pisau itu tertancap sampai tangkainya
di antara licinya bebatuan.



Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
08-09-2013







JAGER TE VOET

onder een weelde van wolken,
tussen schaduwrijke wilgen

staat hij dan als een man
in stilstaand water:

gesloten onder sleutelbeenderen,
de drijfjacht gestaakt,

het mes tot aan het heft
tussen gladde stenen geplant.



Bittere rijst
Penerbit WEL, Bergen op Zoom, 1996

Photo penyair: © Siti Wahyuningsih



www.alberthagenaars.nl